30 tahun Liverpool F.C lamanya kluib bola profesional asal kota Liverpool, Inggris ini belum menjuarai Liga Inggris lagi atau hampir 28 tahun persis sejak Liga Inggris memakai format Premier League. Namun jangan khawatir dalam 2 musim terakhir (musim sebelumnya dan musim ini) grafik performa klub berjuluk "The Reds" menunjukkan kedigdayaannya. Bagaimana gak perkasa, di musim 2018-2019 Liverpool hanya sekali kalah dalam 38 pertandingan dan itupun kalahnya juga karena keputusan VAR yg 'bermasalah' sehingga Anfield Gank harus takluk dari Manchester City di Ettihad Stadium dengan skor 2-1. Selain itu ada rentetan hasil kurang maksimal lainnya seperti 1-1 lawan Leicester City, 1-1 lawan West Ham, 0-0 versus Manchester United dan 0-0 saat melawan abang kandungnya yaitu Everton di Goodison Park dan harus puas bertengger di posisi runner-up dengan poin 97 selisih hanya 1 poin dengan sang juara, Manchester Biru yg memiliki poin 98. Nyaris juara seperti pada musim 2013-2014 tapi dari statistik dan poin lebih baik (pada musim 2013-2014 Liverpool mengoleksi 84 poin terpaut 2 poin dari sang kampiun Manchester City), secara produktivitas gol lebih baik musim 2013-2014 namun apabila dilihat dari kebobolan gol jauh lebih sedikit pada musim 2018-2019 (2013-2014 memasukkan 101 gol vs 89 gol di musim 2018-2019 dan 2013-2014 kemasukan 50 gol vs 22 gol pada musim 2018-2019).
Musim 2019-2020 Liverpool menunjukkan performa yg sangat gemilang. Hanya meraup sekali imbang dan sisanya menorehkan kemenangan (sebanyak 23 kemenangan) dari 24 laga yg telah dilakoni. Berhasil mencetak 56 gol dan kemasukan 15 gol. Berhasil mengumpulkan 70 poin dari 72 poin maksimal yg dapat diperoleh dan berjarak 19 poin dari pesaing terdekat yg tak lain dan tak bukan tim kebanggaan Citizen yaitu Manchester City dengan kompetisi yg hanya menyisakan 14 laga lagi. Liverpool cukup membutuhkan 8 kemenangan lagi untuk mengunci gelar Liga Primer Inggris (dengan asumsi Liverpool memenangkan 8 laga tersebut secara beruntun dan Manchester City juga mampu mengusahakan hal yg serupa apabila City terpeleset sedikit saja akan semakin mempermudah Liverpool mengunci gelar juara Liga Inggris ke-19 nya atau yg pertama dalam era Premier League. Walau badai cedera menerpa namun tetap bisa menjaga konsistensi dan performa yg optimal selama ini. Sangat luar biasa. Semoga The Reds terus mempertahankan kinerja apik mereka hingga akhir musim.
You'll Never Walk Alone, Liverpool! You'll Never Walk Alone!
Friday, January 31, 2020
Thursday, January 30, 2020
Pandang Semu
Menopang dagu melamunkan pertemuan kita tadi
Tidak terasa hangat cenderung hambar
Aku tak menikmatinya begitupun dengan dirimu
Sedikit sesal mengemuka, apa keputusanku salah?
Atau tindakanku mengiris sedikit demi sedikit asa dalam hatimu?
Egoku membesar tak terkendali atau diriku menjelma monster?
Kejam tiada berperi terus menyakiti perasaanmu?
Apa cinta ini tak lagi merajai singgasana jiwamu?
Mungkin segenap kasih sayangku tak dapat menggapai palung terdalammu?
Masih sedangkal aliran sungai belakang rumahmu?
Apa seluruh tindakanku tiada punya makna untukmu?
Penelusuranku dan usahaku selama ini hanyalah rupa caci maki omong kosong
Penantian yg sia-sia, nalar sudah benar-benar berhenti
Tepat pada detik ini dan menguap dan membentuk gumpalan awan
Mengawang-awang, mengangkasa terbang jauh di atas sana
Kemudian memandang permukaan bumi laiknya fatamorgana, semua hanya maya
Dan lihatlah dengan seksama, realita telah berada di pelupuk mata
Tidak terasa hangat cenderung hambar
Aku tak menikmatinya begitupun dengan dirimu
Sedikit sesal mengemuka, apa keputusanku salah?
Atau tindakanku mengiris sedikit demi sedikit asa dalam hatimu?
Egoku membesar tak terkendali atau diriku menjelma monster?
Kejam tiada berperi terus menyakiti perasaanmu?
Apa cinta ini tak lagi merajai singgasana jiwamu?
Mungkin segenap kasih sayangku tak dapat menggapai palung terdalammu?
Masih sedangkal aliran sungai belakang rumahmu?
Apa seluruh tindakanku tiada punya makna untukmu?
Penelusuranku dan usahaku selama ini hanyalah rupa caci maki omong kosong
Penantian yg sia-sia, nalar sudah benar-benar berhenti
Tepat pada detik ini dan menguap dan membentuk gumpalan awan
Mengawang-awang, mengangkasa terbang jauh di atas sana
Kemudian memandang permukaan bumi laiknya fatamorgana, semua hanya maya
Dan lihatlah dengan seksama, realita telah berada di pelupuk mata
Wednesday, January 29, 2020
Refleksi Sore Hari
Terkadang lampau tak sembuhkan risau
Sementara kini tak tepiskan sunyi
Lantang kukatakan takkan berpaling
Untuk mendua tiada bersaing
Tiada rela badan ini tuk berpisah
Namun kau cakap jangan banyak kesah
Hidup tampak lempeng lurus saja
Namun sebenarnya siapa hendak menyana
Kisah elok hendak berbilang jua
Menyangkal cermin bercakap buruk rupa
Hendak berpadu dalam ikatan
Lain pikiran lalu merenggangkan
Nasi uduk berulamkan pindang
Marilah duduk bicarakan bintang
Sementara kini tak tepiskan sunyi
Lantang kukatakan takkan berpaling
Untuk mendua tiada bersaing
Tiada rela badan ini tuk berpisah
Namun kau cakap jangan banyak kesah
Hidup tampak lempeng lurus saja
Namun sebenarnya siapa hendak menyana
Kisah elok hendak berbilang jua
Menyangkal cermin bercakap buruk rupa
Hendak berpadu dalam ikatan
Lain pikiran lalu merenggangkan
Nasi uduk berulamkan pindang
Marilah duduk bicarakan bintang
Hikayat Seorang Insan
Pada awal mula nampaklah seorang manusia, ia berasal dari antah berantah datang ke sebuah negeri nun jauh di sana mencari penghidupan yg lebih layak dari kota asal yg dipandang terlalu minim untuk ia hidup. Pergilah ia mencari uang, pagi berdagang, siang menjadi pelayan malamnya mencari ikan. Bekerja keraslah ia setiap harinya tanpa kenal lelah, tak peduli panas terik mentari menyengat dan dinginnya angin malam menembus tipis kulitnya. Ketekunannya dalam menjalani hari-harinya layak diacungi jempol dan memancing decak kagum tetangga-tetangga di sekitar rumahnya.
Hingga semua kebutuhan hidupnya tercukupi, semua utangnya yg menumpuk di masa lampau terlunasi dan gaya hidupnya perlahan tapi pasti mulai meningkat. Dulu ia hidup dalam kemelaratan bahkan untuk makan sehari-hari kadang ia tak sanggup untuk penuhi dan lebih banyak berpuasa dan menahan liur ketika melihat orang lain menyantap sesuatu namun sekarang semuanya telah jauh berbeda.
Hidup penuh kesenangan, suka cita ia rasakan kini. Apapun ia miliki, apapun yg ia kehendaki dalam waktu singkat akan langsung terpenuhi. Bergembiralah ia segembira-biranya. Pesta sepanjang hari setiap harinya ia lakukan tanpa henti. Gaya hidup foya-foya dia jalani sepenuh hati.
Sampai tiba suatu masa daerah yg dihuni olehnya ditimpa bencana badai yg teramat dahsyat. Hanya membutuhkan 3 hari 3 malam untuk meluluhlantakkan hampir seisi kota ini. Sebagian kecil penduduk yg terevakuasi berhasil terselamatkan. Sementara sebagian orang yg tidak berhasil terevakuasi meregang nyawa, termasuk sang perantau sukses yg kita perbincangkan daritadi. Ia memiliki kesempatan untuk meninggalkan rumahnya sebelum badai mengamuk lebih parah, namun ia lebih mementingkan keselamatan harta benda dengan membawa segala perhiasan dan permata yg ia punya tanpa mempedulikan ada teriak peringatan tetangganya akan runtuhan rumah yg hendak menimpanya.
Ia meninggal begitu saja, sementara sisa harta benda yg ia miliki diselamatkan oleh warga yg tersisa seusai badai untuk digunakan mereka bertahan hidup dan membangun kembali kota mereka yg telah hancur sedikit demi sedikit.
Ia meninggal begitu saja, sementara sisa harta benda yg ia miliki diselamatkan oleh warga yg tersisa seusai badai untuk digunakan mereka bertahan hidup dan membangun kembali kota mereka yg telah hancur sedikit demi sedikit.
Tuesday, January 28, 2020
Lanau
Hidup atau kehidupan yg kita jalani setiap harinya, sepanjang tahunnya, seumur hidup kita di dunia yg fana ini tidak pernah terlepas dari yg namanya halangan atau rintangan. Tidak akan pernah terlucuti diri kita dari itu selama kita masih menghembuskan nafas dan menghirup udara dari permukaan bumi ini.
Sekuat apapun daya, semaksimal apapun usaha kita menepis adanya halangan dalam hidup kita tidak akan pernah bisa melenyapkan hingga ke akar-akarnya, mereka akan tumbuh lagi hingga akhirnya membuat kita sadar dalam makna yg sebenar-benarnya.
Eksistensi mereka terus ada walau ukuran mereka lebih kecil daripada kerikil di jalanan, layaknya lanau di rawa-rawa. Mereka adalah nyata, mereka adalah realita.
Hidup (tak pernah) selalu mulus, jangan menafikan kehadiran mereka. Memandang mereka sebagai pelukis warna-warni atau coreng moreng hitam adalah pilihan.
Wassalam.
Jumpa Kembali :)
Halo temen-temen, sudah lama sekali kita tak bersua di blog ini. Saya ucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya pada anda pemirsa sekalian. Mungkin di beberapa waktu mendatang saya akan lebih sering aktif di blog ini dan menyajikan konten-konten yg lebih berkualitas daripada sebelum-sebelumnya. Saya sadar konten saya selama ini lebih banyak sampahnya daripada manfaatnya, sekali lagi saya mohon maaf. Mungkin ke depannya juga saya akan asyik berkeluh kesah disini dan berbagi apa yg saya rasa kepada kalian. Itung-itung pelepasan emosi karena saya mengalami kepenatan yg lumayan di dunia nyata haha.
Bagi anda yg belum lama atau baru-baru ini membaca postingan di blog ini saya ucapkan selamat membaca dan saya ucapkan terima kasih.
Akhir kata dari saya, wassalam.
Bagi anda yg belum lama atau baru-baru ini membaca postingan di blog ini saya ucapkan selamat membaca dan saya ucapkan terima kasih.
Akhir kata dari saya, wassalam.
Subscribe to:
Posts (Atom)